Kenangan.
Sebuah kata yang sederhana, namun mampu membuat orang yang memilikinya diterpa
berjuta rasa. Terkadang, tidak sedikit orang yang ingin mengahpus kenangan yang
mereka miliki. Karna katanya, kenangan itu menyakitinya. Tapi, bukankah
kenangan ada untuk dikenang,? Bukankah kenangan ada karena mereka yang
menciptakan dan mengukirnya,?
Ya,
itu yang kurasa malam ini. Hampir saja aku seperti kebanyakan mereka. Hampir saja
aku berusaha untuk memusnahkan kenangan-kenangan itu. Namun, sesorang
mengingatkanku bahwa kenangan ada bukan untuk dimusnahkan, tapi kenangan ada
memang untuk dikenang. Itu sebabnya ia disebut kenangan. Kemudian aku tersadar,
benar yang dikatakan oleh sahabat ku itu. Bukankah dulu juga pernah ku tanamkan
tentang pengertian kenangan ini di diriku,? Lalu kenapa aku bisa melupakan hal
itu,? (entahlah, mungkin aku terlalu kacau belakangan ini).
Setelah
aku mengingat hal itu, ku urungkan niatku untuk menghapus kenagan-kenangan ini.
Ku putuskan untuk tetap ku simpan. Agar suatu saat dapat kembali ku kenang,
meski perih, tapi itu indah di masanya dulu. Meski harus dengan beruurai air
mata, tapi tetap ada senyum disaat mengenangnya. Karena kini aku tak miliki
lagi sang pengukir kenangan itu. Hanya kenangannya lah yang bisa ku simpan dan
ku buka sesukaku. Dan kini aku tahu, karena ia ingin selalu ku kenang, ia ukir
banyak kenangan untuk ku.
Semoga
ia juga masih menyimpan kenangan-kenangan yang ia ukir bersamaku dan tak berniat
untuk menghapusnya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar